
Oleh: Ahmad Syahrin Thoriq, pengasuh Ponpes Subulana Bontang.
KEBAKARAN yang menimpa Turki dan beberapa negara tetangganya termasuk Yunani baru-baru ini, disebut-sebut sebagai peristiwa kebakaran terburuk di sepanjang sejarah negeri tersebut. Api makin sulit dikendalikan karena cuaca justru semakin panas dari hari ke hari.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya menyeru rakyatnya untuk menyelenggarakan salat istisqa (minta hujan). Ali Erba, salah satu tokoh dan ulama terkemuka di Turki, ditunjuk untuk memimpin prosesi salat ini.
Keputusan tersebut diambil setelah sebelumnya kemarahan Erdogan sempat tersulut dengan adanya tagar helpTurkey, yang seolah menjadi kampanye untuk menyuarakan bahwa negaranya tidak mampu menangani masalah dalam negerinya.
Sontak saja, para tokoh sekuler dan ateis Turki mulai memperolok dan menertawakan “solusi” penanganan kebakaran dengan mengadakan pelaksanaan salat minta hujan ini. Sebab menurut laporan prakiraan cuaca, tidak akan ada kemungkinan hujan di Anatolia selama 15 hari mendatang.
Namun, setelah pelaksanaan salat istisqa baru saja selesai, tiba-tiba turun hujan dengan sangat deras di beberapa wilayah Turki, tetapi anehnya tidak ada hujan di negara tetangga seperti Yunani.
Alhamdulillah, berita setempat telah mengkhabarkan bahwa sekarang ini kondisi titik kebakaran di negeri Sultan Muhammad al Fatih telah sepenuhnya bisa dikendalikan.
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂
Kadang menghadapi dahsyatnya badai dan besarnya gelombang ujian dari-Nya, kita hanya harus tunduk dan mengakui kelemahan diri. Jangan sampai ikhtiar membuat kita lalai dari bertawakal.
Di sini, acapkali kita melihat bagaimana mahalnya ongkos dari sebuah kesombongan yang dipertontonkan oleh para penguasa negeri ini.
Di hadapan bala, musibah dan ujian dari-Nya, bukannya bertaubat dan berserah, tapi malah bertingkah dan sok mematematikakan semua keadaan. Bahkan yang lebih parah, justru menggalakkan maksiat dan kesyirikan. Wal ‘iyadzubillah. (***)
