
APA yang dilakukan masyarakat Sangasanga Dalam, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara (Kukar) patut diacungi jempol. Dengan menerapkan semangat ‘Betulungan’ atau gotong-royong yang digaungkan Bupati Kukar Edi Damansyah, mereka membantu warga yang sedang isolasi mandiri (isoman) Covid-19, di antaranya dengan membuat dapur umum.
Diketahui, jumlah warga Sangasanga Dalam yang menjalani isoman mencapai 200 jiwa lebih. Angka tersebut mulai menyusut hingga di bawah 200 jiwa.
Salah satu dapur umum yang dibangun untuk pasien isoman yang berlokasi di RT 18, tepatnya pada bekas kantor camat yang kini menjadi posko pemadam kebakaran. Pembangunan dapur umum ini murni dari inisiatif warga yang patungan memberikan sumbangan sesuai kemampuan dan kebutuhan.
Lurah Sangasanga Dalam Mulyadi menyatakan, pembangunan dapur umum ini berangkat dari banyaknya laporan pasien isoman yang kesulitan memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari.
“Jadi bermula dari kondisi tersebut, saya berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk bersama-sama mendirikan posko dapur isoman tersebut,” ungkap Mulyadi.
Modal pertama dalam pembangunan dapur isoman hanya sekira Rp 1 juta. Dana itu merupakan sumbangan dari Kepala Puskesmas Sangasanga drg Isyana. Untuk peralatan memasak sederhana meminjam milik posko pemadam kebakaran di Sangasanga Dalam.
Untuk mempercepat realisasi dapur isoman, pemasangan spanduk dapur isoman pun dilakukan. Tak dinyana, dapur isoman ini mendapat dukungan dan bantuan dari banyak pihak.
“Awalnya kami tidak memikirkan bantuan besar datang seperti sekarang ini. Yang penting ada saja dahulu dapurnya dan kami penuhi kekurangannya perlahan-lahan,” tambahnya.
Kabar keberadaan dapur isoman ini lantas menyebar dan membuat warga Sangasanga Dalam mulai berdatangan memberikan sumbangan. Jenis makanan yang diberikan menyesuaikan anjuran dari pihak medis di Puskesmas.
Banyak warga menyumbangkan peralatan, tenaga hingga makanan yang menjadi kebutuhan. Bantuan pihak swasta juga mulai berdatangan. Menariknya, para pedagang sayur serta lauk yang ada di Sangasanga Dalam ikut berkontribusi dengan memberikan diskon khusus sebagai.
“Bahkan pembagiannya juga diatur dan melibatkan banyak pihak supaya tidak terjadi kerumunan. Seperti dari pramuka, karang taruna, LPM hingga RT,” jelas Mulyadi.
Alhasil manfaat dapur umum itu kini bukan hanya dirasakan bagi warga Sangasanga Dalam. Melainkan juga oleh sejumlah pasien isoman dari kelurahan lain.
“Keinginan warga di Sangasanga Dalam untuk saling membantu sangat tinggi. Mereka selalu menanyakan apa lagi yang kurang dan diperlukan. Alhamdulillah gotong-royong semacam ini dirasakan manfaatnya,” sebut Mulyadi seraya berterimakasih kepada sejumlah pihak yang telah bersama-sama dalam penanganan Covid-19.
Apresiasi terhadap dapur umum ini turut datang dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono. Diharapkan apa yang dilakukan masyarakat Sangasanga Dalam ini juga bisa diterapkan di daerah lain dengan sistem betulungan atau gotong-royong. (lan)
Editor: Lukman Maulana
