POLITIK

Jumlah Menteri dalam Kabinet Baru Jokowi Tak Berubah

Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla menjawab wartawan, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10) sore. (Foto: JAY/Humas)

JAKARTA, Kate.id – Jumlah menteri dalam kabinet baru Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan tetap sama dengan Kabinet Kerja pada periode pertama pemerintahan Jokowi. Hal ini diungkapkan Jokowi usai acara silaturahmi bersama seluruh jajaran menteri Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2019). Artinya, jumlah menterinya akan tetap 34 sebagaimana dalam Kabinet Kerja terdahulu.

Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta semua pihak untuk sabar menanti pengumuman kabinet yang baru. Dia memastikan akan ada di antara jajaran menteri Kabinet Kerja I yang masih dipertahankan untuk melanjutkan tugas-tugasnya di pemerintahan.

Di sisi lain, ada juga menteri yang harus berpamitan karena mendapat tugas baru di parlemen, di antaranya Menko PMK Puan Maharani yang kini menjabat Ketua DPR RI dan Menkumham Yasonna Laoly yang sekarang menjadi anggota DPR RI. Presiden Jokowi menambahkan, setelah diumumkan, publik akan mengetahui, menteri Kabinet Kerja Jilid I siapa saja yang bertahan dan siapa saja yang tidak bertugas kembali.

“Nanti setelah diumumkan, nanti semuanya tahu. Siapa yang masuk kabinet, dan siapa yang tidak,” katanya.

Presiden Jokowi mengatakan, pada periode kepemimpinan lima tahun mendatang, 2019-2024, fokus pemerintahannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut dia, Indonesia sebagai negara berpenduduk 269 juta jiwa harus memiliki SDM tangguh agar dapat bersaing di pentas global.

“Kami bekerja dengan target dan dibatasi waktu. Kalau ditargetkan selesai, itu yang kami inginkan. Jika apa yang kami targetkan tidak selesai, tentu perlu koreksi, evaluasi. Hambatannya ada di mana. Memang, setiap masa tantangannya berbeda-beda, perlu kepemimpinan di kementerian yang beda. Pada lima tahun ke depan pemerintah mau fokus di SDM, semua kementerian arahnya akan ke sana,” sebut Jokowi.

Sebagai presiden terpilih, Jokowi sedang mempersiapkan diri untuk pengangkatan sumpah dan janji sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024 di hadapan sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) pada Minggu (20/10/2019). Rencananya, usai dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jokowi-KH Ma’ruf Amin akan segera mengumumkan susunan menteri kabinetnya.

“Pengumumannya mungkin bisa pada hari Minggu (20/10), tapi bisa juga Senin (21/10). Bisa Senin, tapi juga bisa Selasa (22/10),” sebut Jokowi.

UCAPKAN TERIMA KASIH

Presiden Jokowi memeluk dan menjabat tangan Wapres Jusuf Kalla usai Wapres menyampaikan sambutan pada Silaturahmi Presiden dengan Menteri Kabinet Kerja, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2019) siang. (Foto: JAY/Humas)

Dalam silaturahmi tersebut, Jokowi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Presiden dan seluruh menteri Kabinet Kerja. Yang telah bersama-sama dengannya, bekerja keras untuk negara atas amanah yang diberikan kepada dirinya selaku Presiden dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2014-2019.

“Juga para Menko, para menteri, para kepala badan, Pak Ka BIN, Pak Kapolri, Pak Panglima, Jaksa Agung yang juga telah bekerja bersama-sama dengan kita. Mohon maaf mungkin dalam 5 tahun ini kita baru bertemu. Biasanya tiap kita bertemu isinya kalau enggak ratas, rapat, rapat paripurna,” kata Jokowi

Presiden juga  menyampaikan permohonan maafnya karena sering mengganggu para menteri Kabinet Kerja tengah malam. “Saya kira saya tidak 1-2 kali telepon tengah malam ke Pak Tito (Kapolri, Red.), telepon tengah malam ke Panglima TNI, ke Ka BIN, atau ke menteri. Bu Menteri Keuangan mungkin tengah malam pernah saya telepon, Bu Menteri Retno Marsudi tengah malam pernah saya telepon, Pak Basuki juga sama,” ungkapnya.

Menurut Jokowi, itulah gangguan-gangguan yang sering harus dilakukannya karena negara ini memerlukan kerja semuanya. Bahkan, terakhir kemarin dirinya terpaksa harus melompat perintah langsung ke Danko Marinir, perintah langsung ke KSAD tengah malam. “Ya memang karena keperluannya sangat mendesak sehingga hal-hal seperti itu harus saya kerjakan,” ujar Jokowi.

Dia juga sangat berterima kasih kepada Wakil Presiden, dan meminta maaf kepada menteri Kabinet Kerja apabila dalam pergaulan sehari-hari, dalam memberikan perintah, dalam berinteraksi dengan mereka sekalian ada yang kurang berkenan. “Saya adalah manusia biasa yang penuh dengan kekhilafan, penuh dengan kekurangan, penuh dengan ketidaktahuan sehingga banyak hal yang mungkin dalam kita berinteraksi bergaul dalam 5 tahun ini ada hal-hal yang kurang berkenan,” pungkas Jokowi. (*)

Comments

POPULER

To Top